cover
Contact Name
Gusstiawan Raimanu
Contact Email
g.raimanu@unsimar.ac.id
Phone
+6281354205726
Journal Mail Official
jurnalagropet@unsimar.ac.id
Editorial Address
Lt. Dasar Gedung Rektorat, Fak. Pertanian, Universitas Sintuwu Maroso Jl. P. Timor No. 1. Poso
Location
Kab. poso,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Agropet
ISSN : 46939158     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Agropet (Agropet) is a journal published by Faculty of Agriculture, Universitas Sintuwu Maroso, Indonesia. It is a scientific journal dedicated to publishing the manuscript of the research in the field of agricultural technology, such as agricultural product technology, agricultural engineering and agricultural industries technology. Agropet also publishing various disciplines of animal science, such as animal feed and nutrition; animal reproduction, genetics, and production; social and economic; and animal products science and technology. Agropet has p-ISSN 1963-9158. Jurnal Agropet publish two times per year on June and December.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2013)" : 6 Documents clear
PREVALENSI INFEKSI PARASIT CACING PADA SALURAN PENCERNAAN SAPI BALI DAN SAPI RAMBON DI DESA WOSU KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI I Gusti Ngurah Putu Widnyana
Agropet Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.841 KB)

Abstract

Suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui Prevalensi lnfeksi Parasit Cacing Pada Saluran Pencernaan Sapi Bali dan sapi Rambon bantuan pemerintah melalui dana DAK tahun 2011, di Desa Wosu Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali dilaksanakan selama 3 (tiga) Bulan dari Bulan September sampai dengan Desember 2012. Materi penelitian ini menggunakan feses sapi Bali dan feses Sapi Rambon masing-masing 20 sampel milik Masyarakat Desa Wosu Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan metode Uji Apung dan Uji Sendimentasi di Laboratorium Balai Besar Veteriner Maros Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan Hasil pemeriksaan melalui Uji Apung ada 6 jenis parasit cacing yang menginfeksi saluran penemaan sapi Bali dan Sapi Rambon antara lain yaitu '. Moniezia benedi, Moniezia expansa, Eimeira sp, Bunostomum phlebotomum, Paramphistomum Cooperia pectinita, sedangkan pemeriksaan melalui Uji Sedimentasi ditemukan Parasit cacing Paramphistomum sp dan larva cacing nematoda. Hasil analisa data dari kedua uji tersebut dapat disimpulkan bahwa sapi bantuan pemerintah di desa Wosu melalui pemeriksaan feses di laboratorium Balai Besar Veteriner Maros dengan menggunakan metode Uji Apung sapi Bali terinfeksi parasit cacing 3 ekor (15%), sapi Rambon 6 ekor (30%) sudah terinfeksi parasit cacing,dan dengan metode Uji Sedimentasi sapi Bali sebanyak 15 ekor (75 o/o) sudah terinfeksi parasit cacing dan sapi Rambon sebanyak 17 ekor  85%) sudah terinfeksi parasit cacing. Kata Kunci  : Parasit, Prevalensi, Sapi Bali, Sapi Rambon
PRODUKTIVITAS DAN ANALISIS BIAYA MESIN PENGGILINGAN PADI DI KABUPATEN POSO Marten Pangli
Agropet Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.372 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengukur produktivitas, menghitung biaya dan  menentukan titik impas usaha  penggilingan padi. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pamona Selatan, Poso Pesisir dan Lore Utara selama 6 bulan. Hasil penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas kerja untuk setiap mesin giling berbeda, tergantung ketersediaan gabah untuk digiling, yaitu antara 5 – 10 jam per hari. Rendemen giling mesin giling padi bervariasi antara 40 – 60%, tergantung tingkat kebersihan gabah. Berdasarkan perhitungan nilai titik impas (break even point), ada 3 responden yang berada pada posisi untung, dan 3 lainnya berada pada posisi rugi
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT AVIAN INFLUENSA (FLU BURUNG) PADA TERNAK AYAM Helmi Mongi
Agropet Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.693 KB)

Abstract

Usaha peternakan ayam mempunyai prospek yang sangat baik di Indonesia. Akan tetapi dalam pengembangan ternak unggas masih sering terdapat kendala terutama salah satunya masalah penyakit.  Avian Influenza  adalah salah satu penyakit yang dapat menginfeksi ternak ayam dan menyebabkan kematian mendadak. Pada Tahun 2011 berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kelautan, Perikanan,Peternakan dan Kesehatan Hewan terdapat  kasus kematian ternak Ayam yang disebabkan oleh virus Avian Influenza di Kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso yang ditandai dengan banyaknya ternak ayam milik peternak mati secara mendadak dengan gejala klinis seperti Avian Influenza. Waspada Avian Influenza  adalah salah satu cara mencegah terjangkitnya penyakit Avian Influenza disuatu daerah/tempat. Daerah sekitar adalah daerah rawan terjangkit Avian Influenza.  Oleh karena itu penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) kecamatan di sekitar kecamatan Poso Kota yang terinfeksi yaitu Poso Kota Utara dan Poso Kota Selatan  guna mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan masyarakat akan penyakit Avian influenza. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis pandangan masyarakat tentang penyakit Avian Influenza (flu Burung). Adapun teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling, data yang ada akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang Avian Influenza disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh dari dinas terkait serta kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya Avian Influenza. Kasus Avian Influenza (flu burung) yang di Indonesia ataupun yang terjadi di Kabupaten Poso tidak mempengaruhi sikap masyarakat terhadap konsumsi hasil ternak ayam di Kecamatan Poso Kota Utara dan Kecamatan Poso Kota SelatanKata Kunci: Persepsi, Avian Influenza
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) TERHADAP BERBAGAI INTERVAL PENYIRAMAN DAN DOSIS PEMUPUKAN NPK PADA MEDIA TANAH + ARANG SEKAM (1+1) Toyip Toyip
Agropet Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.029 KB)

Abstract

This experiment aims to study the response of kangkoong plants to various planting media composition. The experiment was conducted in Maret to April 2011 in the Greenhouse at University Farm, IPB.  It was arranged with two factor, the first factor is interval of irrigation and second factor is rate of NPK fertilizer and three replications. Implementation of the experiment based on Two Factors Experiments in Completely Randomized Design. Experimental results show that, the media consisting of soil and rice husk with a ratio of 1:1, with gives the best results on plant height and yield of kangkung.
Efisiensi Penggunaan N Anorganik Dengan Pemanfaatan N Dari Pupuk Kandang Kambing Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis Endang Sri Dewi
Agropet Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.712 KB)

Abstract

Jagung manis merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat digemari oleh masyarakat dan berpeluang memberikan untung relatif tinggi bila diusahakan secara efektif dan efisien. Pupuk nitrogen merupakan kunci utama dalam usaha meningkatkan produksi jagung. Nitrogen dapat diperoleh melalui aplikasi pupuk, baik pupuk organik seperti pupuk kandang kambing maupun anorganik seperti urea. Efisiensi penggunaan N anorganik dengan pemanfaatan N dari pupuk kandang kambing Pada pertumbuhan dan hasil Tanaman Jagung Manis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Februari 2013 bertempat di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso,  Sulawesi Tengah. Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial dengan perlakuan kebutuhan pupuk kandang kambing dan pupuk nitrogen urea dengan 5 taraf yaitu K0: 100% anorganik N; K1: 75% N anorganik + 25% pupuk kandang kambing,  K2: 50% anorganik N+ 50% pupuk kandang kambing; K3: 25% N anorganik + 75% pupuk kandang kambing dan K4: 100%  pupuk kandang kambing. Pengamatan dilakukan pada beberapa variabel aktivitas pertumbuhan, komponen hasil jagung manis yang dihasilkan. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis varian (ANOVA) pada taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji  jarak berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian memberikan informasi bahwa perlakuan dengan dosis kombinasi 55 % anorganik + 75% kandang kambing memberikan pertumbuhan dan hasil yang baik pada tanaman jagung manis dibandingkan perlakuan lainnya
TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG PENGUMPUL TERNAK KERBAU DI KECAMATAN PAMONA SELATAN KABUPATEN POSO Panji Berkat Th. Lakiu
Agropet Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.732 KB)

Abstract

Usaha ternak kerbau telah diupayakan untuk menjadi salah satu andalan usaha peternakan di Kabupaten Poso. Upaya pengembangan masih berjalan lamban karena masih banyak peternak yang melakukan usaha ternak secara tradisional dan terbatasnya informasi tentang pemasaran kerbau. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari hubungan antara biaya pemasaran kerbau yang dikeluarkan oleh pedagang dengan keuntungan pemasaran yang diperoleh pedagang yang terlibat dalam pemasaran kerbau di Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima saluran pemasaran kerbau yang melibatkan peternak dan pedagang. Distribusi marjin terbesar pada saluran I, II, III dan IV terdapat pada pedagang pengumpul, sedangkan pada saluran V pada peternak maju. Pada saluran I, II dan III peternak biasa maupun peternak maju memperoleh keuntungan tertinggi sehingga dapat dinyatakan bahwa ketiga saluran cukup efisien untuk peternak. Biaya pemasaran yang paling dominan pengaruhnya terhadap keuntungan pedagang pengumpul I dan III adalah biaya retribusi dengan kontribusi sebesar 96,1% terhadap keuntungan pedagang pengumpul I dan 84,2% terhadap keuntungan pedagang pengumpul III.  Harga di tingkat peternak dengan harga di tingkat konsumen belum terintegrasi secara vertikal sehingga belum terbentuk struktur pasar yang bersaing sempurna. Perubahan harga di tingkat pedagang pengumpul I sangat mempengaruhi elastisitas harga di tingkat konsumen dengan kontribusi 75% terhadap variasi perubahan harga di tingkat konsumen

Page 1 of 1 | Total Record : 6